Monday, September 21, 2009

Suara Pembaca | e-Toll card Terpotong Dua Kali di Gerbang Tol Pluit

Praktek yangbegini ini yang menghambat aplikasi e-commerce. Memang tidak mudah memberikan gambaran kepada masyaarakat bahwa memakai transaksi elektronik memang lebih efisiean dan bebas salah dalam pelaksanaannya.

detikcom : Suara Pembaca | e-Toll card Terpotong Dua Kali di Gerbang Tol Pluit

Sabtu, 19/09/2009 13:33 WIB
e-Toll card Terpotong Dua Kali di Gerbang Tol Pluit
Djoni Gunawan - suaraPembaca


Jakarta - Saya baru menyadari bahwa pemakaian e-Toll card sangat membahayakan kalau tidak teliti karena Petugas Tol di Gerbang Tol Pluit ke arah Bandara gardu paling kiri dapat melakukan beberapa kali transaksi pemotongan tanpa kita sadari. Saya curiga kenapa agak lama kartu diberikan.

Setelah saya menerima kartu saya langsung jalan. Pada saat menunggu kemacetan di ring road saya iseng melihat struk yang tadi diberikan oleh petugas. Ternyata saldo terpotong dua kali. Saya langsung menelepon Call Mandiri 14000 dan diterima oleh Ibu Sofi dan Bapak Baim agar ke Indomaret untuk cek transaksi. Ternyata benar dua kali dipotong.

Mohon para pengguna e-Toll card agar jangan membuang struk yang ada karena bila mengalami hal seperti ini akan sulit. Seharusnya para petugas sudah ditraining oleh pihak kantor atau juga mendapat pengarahan dari pihak Bank Mandiri bagaimana cara menggunakan e-Toll card beserta alat pendukungnya.

Djoni Gunawan
Kosambi Baru Cengkareng
Jakarta Barat
jz09hyx@xl.blackberry.com
02192971288


for my eyes only!

Sunday, September 13, 2009

Hendra Tewas, Pembina-Taruna ATKP Medan Terancam Dipecat

Gila..dalam salah satu tayangan kasus meninggalnya Hendra di ATKP Medan..terlihat bagaimana siswa menggotong temannya. Hanya menarik tangan dan kaki mereka, persis seperti menggotong karung goni. sementara belasan orang lainnya hanya bengong tanpa ad...a yang membantu memanggul atau menahan bagian tubuh di tengah. Orang atau temannya sendiri kok dianggap karung goni. Tutup saja itu sekolah!!!

================
Sabtu, 05 September 2009 13:32 WIB
Medan, (tvOne)



http://www.tvone.co.id/berita/view/22199/2009/09/05/hendra_tewas_pembinataruna_atkp_medan_terancam_dipecat

Pembina dan taruna senior Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan, CIC dan F, akan dipecat jika terbukti bersalah sebagai penyebab tewasnya calon taruna Hendra Saputra (21).

Direktur ATKP Medan, Bambang Wijaya Putra, di Medan, Sabtu, menegaskan keduanya kini berstatus tersangka dan sudah di non-aktifkan dari akademi penerbangan yang terletak di kawasan Jalan Jamin Ginting Medan.

Setelah kejadian tewasnya calon taruna di akademi itu, pihak ATKP Medan akan melakukan evaluasi supaya dikemudian hari tidak terulang kasus yang sama, namun ia tidak mengungkapkan bentuk evalusi yang akan dilakukan.

Ia mengatakan, pihak ATKP Medan sampai sejauh ini tidak dapat memastikan penyebab tewasnya calon taruna itu apakah diduga akibat kekerasan. "Semuanya kami serahkan kepada pihak kepolisian," katanya.

Dalam proses belajar mengajar, Bambang menyebutkan bahwa pihaknya hanya memberikan pendidikan disiplin dan penanaman mental kepada peserta didiknya. "Tidak ada sistem militer di sini, anda bisa bayangkan kalau taruna tidak berdisiplin, mungkin setiap detik akan ada kecelakaan pesawat di udara," ucapnya.

Sebelumnya, Polda Sumut menahan tersangka CIC salah seorang pembina ATKP akibat tewasnya calon taruna di akademi Hendra Saputra penduduk Kisaran, Kabupaten Asahan. Berdasarkan pemeriksaan, polisi menemukan bukti bahwa CIC berada di tempat dan memiliki keterlibatan dalam tewasnya Hendra Saputra pada 15 Agustus lalu.

Polisi juga telah memeriksa 32 saksi yang dianggap mengetahui penyebab kematian Hendra di antaranya beberapa teman, senior, pembina, petugas kesehatan, bagian rumah tangga dan unsur pimpinan ATKP. Polda Sumut juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), termasuk rekonstruksi di kampus itu. (Ant)