Monday, August 18, 2008

TELEVISI KITA SEMAKIN BERANI ATAU TIDAK MENGERTI ARTI PROKLAMASI?

Kembali saya kaget dan terhenyak. Kali ini ketika menonton suguhan acara bertemakan "Konser Kemerdekaan Yamaha" demikian saya baca di caption siaran TV berbayar saya. Tapi yang jelas acara ini memang disiarkan secara live oleh dua stasiun TV nasional kita, yaitu Trans TV dan TRans 7.

Betapa saya tidak akan kaget. Karena sebagai lelaki normal, saya harus menyaksikan aksi seorang penyanyi cantik dengan pakaian sexy. Pusar terbuka, celana kedodoran. Sengaja didodorkan. Lebih dari pada itu bagian depan celana, persis dibawah pusar, juga di "coak" lagi sekitar 3-4 cm lebih rendah. Jadilah tayangan itu membuat saya mikir. Tapi juga memaksa komat kamit menahan dorongan alamiah dari arus bawah. Yang pasti jika diukur-ukur, mungkin celana bagian bawah pusar itu tinggal berjarak hanya 2 cm saja dari daerah terlarang salah satu pusat keindahan seorang perempuan (maaf).

Saya terpana. Mengingat katanya acara menyambut HUT Kemerdekaan RI ke 63. Menyambut kemerdekaan bangsa yang sudah semakin tertinggal dari fora dunia untuk berbagai pentas. Negara yang sedang papa, karena terus-terusan dihinakan dibanyak fora, terus-terusan dicemooh bangsa-bangsa lain di dunia karena berbagai persoalan bangsa.

Sekilas saya lihat ada juga Miss Universe menonton di pelataran Candi Prambanan tempat sang penyanyi sexy beraksi. Saya tidak keberatan dengan tarian dan nyanyian itu, karena saya juga tidak ingin munafik. Tapi jika itu dikaitkan dengan HUT Proklamasi, nah baru peristiwa. Peristiwa dimana TV kita semakin berani dan tak tahu harus bagaimana. Tak ada lagi seleksi dan kriteria harus mendahulukan budaya nasional dalam setiap acara hiburan terkait dengan hari besar.

Beberapa malam sebelumnya, seperti pada 2 gambar terakhir, stasiun TV Indosiar juga menyiarkan acara "Miss-Missan" dari Amerika sana. Lenggak lenggok peserta kontes dengan pakaian "two pieces" juga tergolong asyik untuk di tonton. Haruskah HUT proklamasi diperingati seperti ini di depan banyak tamu negara.

Lalu bagaimana jadinya kita, jika pers kembali sesuka hati mereka?

12 comments:

Anonymous said...

Bang, saya mendukung kritik Abang ttg tanyangan televisi kita... parah... isinya hanya ngumbar aurat... tapi apa daya rakyat kecil spt saya, suaranya gak didengar... kudu orang-orang pejabat spt Abang ini yang kalau berteriak mudah-mudahan didengar... maju terus bang!!!

E Satriya said...

Bung Gimish yth,

Tks atas komentarnya. jangan pesimis ya Mas. Justru "rakyat kecil", kalau itu bisa dipakai istilah anda, sekarang yang harus tampil ke depan. karena bapak-bapaknya sudah asyik nonton pusar seperti tadi malam itu di depan tamu agung tanpa ada rasa kecut dan miris di muka mereka. Kalau saya yang jadi pejabat disana akan saya suruh cut dengan cara yang elegan. atau nyanyiannya disuruh ulang dengan menggunakan custom yang pantas, boleh ajakan. penyanyi jangan hanya mau honornya saja, begitu juga sponsor harus bertanggung jawab. Sampai nanti.

Anonymous said...

wah wah... ternyata selepelan Bapak, arus bawah nya masih kenceng ya... pa lagi saya pak nyang masih sma... puzingg... kepengen tp gak bisa... terpaksa deh sabun selalu cepat habis... tv oh tv...

E Satriya said...

Mas Dicky yang masih remaja,

Dunia dan masa depan dalam genggaman anda. KIta semua pernah muda dan mengalami masa transisi dari anak2-remaja-dewasa. Semua memang harus dilalui apa adanya, namun tetap usahakan dalam rambu sosial masyarakat, agama dan terutama kesehatan diri dan jiwa. Tidak usah risih dan terlalu khawatir, sedikit keterbukaan jauh lebih baik dan bermanfaat karena anda memperoleh feedback dalam menjalani kehidupan. Banyak orang yang tertutup dan tampil pura-pura bersih dan pura-pura alim, justru jatuh terperosok. Arus bawah? ah itu kan cuma cara saya menguraikan gambaran yang akan terjadi jika semakin banyak TV yang menampilkan acara seronok ala melayu yang terkadang jauh lebih merangsang dan menggugah jika diperankan oleh orang asing sendiri, terutama karena memang berbeda budaya. Anyway, teruslah sekolah tinggi dan semoga berhasil dengan cita-citamu ditengah peliknya cara hidup di negeri ini. TErima kasih atas komentarnya.

Anonymous said...

Dalam satu diskusi di milis Informatika ITS, saya pernah sampaikan kalau Indonesia ini sedang belajar lebih kapitalis dari negara kapitalis dan Amerika sedang berusaha menjadi negara yang pancasilais daripada negara pancasila.
Ini salah satu buktinya pak... asal duwit-nya cocok... kelihatan bawah 'udhel' sudah gak jadi masalah. Di dalam acara kemerdekaan kita lagi, di Jogjakarta -yang ada ketimurannya kental, lagi. Pokoknya kapital-nya cocok... ayoo aja...
BTW, sempat lihat acara gini juga pak??? hehehe.... :-)

E Satriya said...

ah bukan sempat mas, kebetulan cara itu ada di dua TV sekaligus, pas pencet2 remote, kena dech. saya hanya motret ajah dah

shukettekies said...

''hallo bang eddy,sebelumnya salam kenal dari teki ya.hmmmmmmm memang sekarang ini artis2 indonesia sudah mengikuti gaya hidup orang2 barat.liat aja mereka yang mengumbar kemesraan di publik and seolah2 bangga,bukannya malu.liat saja bagaimana mereka dengan sesuka hati begonta ganti pasangan.tak jarang diantara mereka yang tampil di sebuah acara di televisi dan berpakaian sexy dengan alasan itu adalah pekerjaan,dan masalah pakaian memang sudah di tentukan.kan masih bisa di tolak kalo gak sesuai dengan keinginan kita.dasar artisnya juga sok ke sexy an(hehehheeh beginilah cara saya berkomentar,maklum komentar dr seorang buruh migran )ok deh bang eddy maju terus ya .

E Satriya said...

Tks Teki...namamu lucu..asal jangan ikutan jadi teka teki ajah ya, apalagi teka teki dunia artis. Semoga kita menjadi lebih baik ya. Tinggal dimana nih..?

shukettekies said...

''salam dari hongkong bang"'

E Satriya said...

Salam kembali untuk semua buruh migran alias pahlawan devisa sebenarnya. Jika ada masalah atau persoalan yang bisa dibantu silakan email saya, nanti akan kita bantu atau teruskan ke instansi terkait. tapi saat ini BNP2TKI dan Nakertrans lagi rame melulu

shukettekies said...

''TERIMA KASIH BANG,MAAF KALO TEKI BOLEH TAU ALAMAT EMAIL ABANG APA YA,THANKS''

E Satriya said...

satriyaeddy@yahoo.com aja yah.